Oleh: Sumardiyono
Ketika anda membaca tulisan ini mungkin anda akan bertanya-tanya "Mengapa harus bersahabat dengan kegagalan dan bukankah kegagalan akan membuat kita kecewa?" Bila dilihat dengan sepintas orang akan setuju dengan pernyataan anda kalau kegagalan itu menyakitkan. Tapi sebenarnya di balik kegagalan ada hikmah yang luar biasa dan kita akan tahu hal tersebut setelah kita mengalami. Orang yang berhasil (sukses) bukanlah orang yang hidup tanpa kegagalan, namun orang yang sukses adalah orang yang berhasil menerima ketika mengalami kegagalan dan mampu mengatasi kegagalan yang dialaminya.
Ketika anda membaca tulisan ini mungkin anda akan bertanya-tanya "Mengapa harus bersahabat dengan kegagalan dan bukankah kegagalan akan membuat kita kecewa?" Bila dilihat dengan sepintas orang akan setuju dengan pernyataan anda kalau kegagalan itu menyakitkan. Tapi sebenarnya di balik kegagalan ada hikmah yang luar biasa dan kita akan tahu hal tersebut setelah kita mengalami. Orang yang berhasil (sukses) bukanlah orang yang hidup tanpa kegagalan, namun orang yang sukses adalah orang yang berhasil menerima ketika mengalami kegagalan dan mampu mengatasi kegagalan yang dialaminya.
Banyak orang yang ketika mengalami kegagalan akan depresi (stress berat), sedih yang berlarut-larut atau bahkan ada yang menjadi gila, yang lebih mengerikan lagi bahkan ada yang nekat bunuh diri. Misalnya ada orang yang karena patah hati seseorang nekat bunuh diri, bahkan ada yang memutuskan untuk melajang selama hidupnya. Ada juga yang karena jabatannya tidak naik lantas ia menyalahkan orang lain (atasannya) atau dengan kata lain ia akan mengkambinghitamkan orang lain. Jika kita hanya berkutat dengan kesedihan yang berlarut-larut karena kegagalan yang kita alami, maka permasalahan tidak akan selesai. Sebagai orang yang beriman, Allah swt telah memberikan problem solving terhadap berbagai macam kesulitan hidup. Di dalam QS. Al Insyrah ayat 5 dikatakan: "Sesungguhnya bersama kesusahan terdapat kemudahan."
Banyak orang yang hampir putus asa ketika mereka hendak mewujudkan cita-citanya, namun setelah mendapat support dari berbagai pihak dan setelah merenung dengan pikiran yang jernih maka timbul semangatnya untuk kembali memperjuangkan cita-citanya hingga akhirnya berhasil. Kita bisa baca cerita Thomas Alva Edison yang berhasil menciptakan lampu setelah mengalami kegagalan 999 kali, bahkan Thomas sempat dianggap bodoh dan banyak sekolah yang menolaknya. Dalam pekerjaan pun kita sering mengalami kegagalan misalnya: membuat laporan keuangan yang baik, memanfaat sarana kerja yang berbau teknologi. Sudah seharusnya kita tidak takut mengalami kegagalan dan tidak perlu menjadikan kegagalan sebagai musuh atau monster, namun jadikanlah ia sebagai sahabat yang baik sehingga kegagalan tidak akan membunuh kreativitas kita, namun kegagalan akan mengasah kreativitas kita. Bukankah tidak ada orang yang bisa lepas dari kegagalan? Namun yang perlu diingat jangan sampai kita gagal mengatasi dan menelukkan kegagalan.
Penulis ingin sampaikan beberapa tips mengatasi kegagalan :
1. Jangan terlalu bersedih hati (kecewa) ketika mengalami kegagalan.
2. Cari sebab-sebab kegagalan kita.
3. Berpikirlah positif pada anda dan orang lain ketika mengalami kegagalan.
4. Berusahalah mencari strategi untuk mengatasi kegagalan kita.
5. Berdoa kepada yang Maha Kuasa.
Demikian sedikit artikel ini, semoga dapat memberikan anda semangat untuk mengatasi kegagalan dan dapat mengantar anda ke pintu kesuksesan. Ingat, Bung Karno mengalami lebih dahulu pahitnya penjara sebelum merasakan empuknya kursi kepresidenan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar